Sumenep, Kompasnusantara.id – Proyek pembangunan drainase di Dusun Pasar Kaju, Desa Pabian, yang dikerjakan secara swakelola pada tahun 2023 kembali menjadi sorotan publik. Proyek yang dibiayai oleh dana desa senilai Rp139.624.007 ini kini kondisinya memprihatinkan, bahkan sebagian besar telah rusak dan ambruk.
Berdasarkan hasil peninjauan di lapangan, kerusakan drainase tersebut diduga disebabkan oleh penggunaan material yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Material yang terlalu murah dan berkualitas rendah membuat konstruksi drainase menjadi rapuh dan tidak tahan lama. Hal ini menimbulkan dugaan adanya penyelewengan anggaran atau tindakan korupsi dalam pelaksanaan proyek tersebut.
"Kondisi drainase yang ambruk ini sangat memprihatinkan. Dana desa yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat justru diduga disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Ini jelas merupakan bentuk pengkhianatan terhadap amanah rakyat," ujar Warga setempat salah seorang warga Dusun Pasar Kaju,(17/12/2024).
Dugaan korupsi dalam proyek drainase ini semakin menguat dengan ditemukannya sejumlah kejanggalan, seperti. Material yang digunakan untuk membangun drainase tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
Pekerjaan konstruksi drainase tidak dilakukan dengan cermat dan teliti, sehingga menghasilkan bangunan yang tidak kokoh. Tidak ada pengawasan yang ketat dari pihak terkait terhadap pelaksanaan proyek ini, sehingga memungkinkan terjadinya penyimpangan anggaran.
Masyarakat Dusun Pasar Kaju menuntut agar pihak berwenang segera melakukan investigasi terhadap kasus ini. Mereka juga meminta agar pihak yang bertanggung jawab atas kerusakan drainase tersebut diproses secara hukum.
"Kami meminta agar aparat penegak hukum segera bertindak. Pelaku korupsi harus dihukum seberat-beratnya agar menjadi efek jera," tegas warga setempat yang lain.
Sampai saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah desa maupun pemerintah daerah terkait dengan kerusakan drainase di Dusun Pasar Kaju. Masyarakat berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan tegas untuk menyelesaikan
(Maysharo)
0 Komentar