Tulungagung,kompasnusantara.id – Seorang wartawan berinisial BY mengaku mengalami tindakan penghalangan saat hendak melakukan tugas jurnalistik di SMAN 1 Tulungagung. Insiden ini terjadi ketika BY ingin melakukan konfirmasi terkait sebuah isu di sekolah tersebut, namun diduga dihalang-halangi oleh oknum petugas keamanan sekolah berinisial AG. Menurut BY, petugas keamanan bahkan memakinya dan meminta BY meninggalkan lokasi tanpa alasan jelas. (08/11/2024)
“Saya hanya ingin melakukan konfirmasi secara profesional terkait isu yang beredar, namun saya justru dihadang dan diusir tanpa alasan yang jelas. Ini sangat tidak etis,” ungkap BY ketika dikonfirmasi.
BY juga menambahkan bahwa pada saat kejadian, Kepala Sekolah SMAN 1 Tulungagung, berinisial TS, berada di lokasi dan terlihat berdiri di dekat petugas keamanan yang mengusirnya. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa tindakan satpam dilakukan atas perintah kepala sekolah.
Menanggapi insiden ini, Ketua Aliansi Wartawan Indonesia (AWASI), Sugeng Sutrisno, mengutuk keras tindakan yang diduga dilakukan oleh pihak keamanan sekolah. Menurut Sugeng, tindakan tersebut melanggar kebebasan pers yang dijamin oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
“Tindakan yang dilakukan oleh oknum satpam ini jelas merupakan pelanggaran terhadap kebebasan pers. Kami mengecam perbuatan tersebut dan akan melakukan upaya hukum agar kasus serupa tidak terulang,” ujar Sugeng Sutrisno.
Sugeng juga menegaskan bahwa pihaknya akan mengadvokasi hak-hak wartawan untuk bekerja secara aman dan tanpa gangguan. Menurutnya, tindakan ini dapat merusak integritas profesi jurnalistik, dan AWASI akan memastikan hak wartawan terlindungi agar mereka dapat menjalankan fungsinya dalam menyampaikan informasi yang akurat dan transparan.
Insiden ini mendapat perhatian publik, terutama di kalangan jurnalis dan pegiat media di Tulungagung. Mereka berharap kejadian ini bisa menjadi momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap pekerja media, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjunjung tinggi hak asasi dalam menjalankan fungsi jurnalistik.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala SMAN 1 Tulungagung belum memberikan keterangan resmi terkait insiden ini.
(Mendoza )
0 Komentar