Sumenep, kompasnusantara.id - 5 Juli 2024 - Seorang ibu, SR, menangis histeris setelah anak remajanya hilang dari rumah akibat terlilit hutang dari aplikasi judi online. Kasus ini menjadi sorotan publik dan menambah deretan masalah sosial yang disebabkan oleh maraknya aplikasi judi online di Indonesia.
Ibu SR yang ditemui di rumahnya menceritakan dengan berlinang air mata tentang kepergian anaknya.
"Anak saya bilang mau bekerja jauh karena setiap hari di tagih hutang oleh rentenir. Sepedanya digadaikan dan ini HP-nya memang ditinggal. Dia bilang biar enak kalau mau menghubungi saya nanti kalau sudah dapat pekerjaan," jelas SR sambil menangis, sambil memegang ponsel anaknya yang ditinggalkan di rumah.
Saat awak media melihat lebih dekat ponsel tersebut, terlihat aplikasi dengan logo 777 sprin yang setelah ditelusuri, ternyata adalah aplikasi judi online yang menyesatkan. Aplikasi ini tampaknya telah membuat anak SR terjerat dalam lingkaran hutang dan perjudian.
Kasus ini menyoroti bahaya dari aplikasi judi online yang sering kali menargetkan anak muda dan individu yang rentan. Banyak yang tergiur oleh janji-janji kemenangan besar, tetapi akhirnya hanya mengalami kerugian finansial yang mendalam.
Para ahli menyarankan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya judi online dan pentingnya pengawasan ketat terhadap aplikasi semacam itu. Dukungan dari pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini dan melindungi generasi muda dari perangkap judi online.
Bagi keluarga yang terdampak, ada banyak organisasi dan lembaga yang siap memberikan bantuan dan dukungan dalam mengatasi kecanduan judi. Langkah-langkah preventif, seperti melaporkan aplikasi judi online ilegal, juga sangat penting untuk melindungi masyarakat dari dampak negatifnya.
Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan berhati-hati terhadap aplikasi yang mencurigakan, serta memastikan anak-anak mereka tidak terjerumus dalam bahaya judi online. Kasus ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk bersama-sama mengatasi masalah perjudian yang kian mengkhawatirkan di Indonesia.
( Red)
0 Komentar