Sumenep, 29 juli 25 | Kompasnusantara.id – Dunia kuliner Bangkalan diguncang kabar mengejutkan. Seorang oknum pedagang pentol goreng diduga telah menjajakan dagangan yang jauh dari standar kesehatan. Ini bukan sekadar gosip warung kopi, melainkan laporan serius dari seorang korban yang mengalami muntah-muntah, pusing, dan diare hebat setelah mengonsumsi pentol tersebut pada Senin, 29 Juli 2025.
Sumber terpercaya membeberkan kronologi mengerikan ini. Korban, yang identitasnya enggan disebutkan, langsung terperangah setelah mendapat diagnosa dokter. Tak terima begitu saja, ia langsung mengambil sisa pentol yang tersisa dan meminta temannya untuk melakukan uji laboratorium di Surabaya. "Saya tidak mau menuding dan menuduh tanpa adanya data yang akurat untuk menguatkan laporan saya," tegas korban.
Hasil lab yang akurat mengungkap fakta mencengangkan: ditemukan beberapa partikel aneh dalam pentol goreng tersebut yang menjadi pemicu diare hebat. "Saya pribadi melaporkan si Suro bukan karena ada indikasi apapun, melainkan karena dagangannya yang tidak bersih dan higienis," jelas korban.
Kini, pertanyaan besar menggantung: Bagaimana bisa jajanan kaki lima yang begitu populer luput dari pengawasan standar kesehatan? Siapa yang bertanggung jawab atas potensi bahaya laten yang mengintai di balik setiap gigitan pentol goreng?
"Hanya kuatir kalau ini tidak dihentikan, ada korban lain yang mengalami nasib seperti saya," tutup korban dengan nada prihatin. Peringatan keras ini harusnya menjadi cambuk bagi instansi terkait untuk segera bertindak. Jangan sampai kelalaian ini menelan korban lebih banyak lagi. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih jajanan, demi kesehatan yang tak ternilai harganya.
(Yadi )
0 Komentar