Sumenep,kompasnusantara.id – Warga Pulau Sepanjang, Kecamatan Sapeken, Sumenep, Jawa Timur, mengeluhkan dugaan kebocoran limbah dari aktivitas tambang minyak yang dilakukan oleh PT MGA Utama Energi. Limbah tersebut diduga mencemari lahan pertanian warga dan mengalir hingga ke pantai, merusak ekosistem serta membahayakan kesehatan masyarakat. 29 /2025
Keluhan ini pertama kali mencuat setelah warga menemukan limbah mencurigakan yang mengalir ke area pertanian dan laut sekitar. Awalnya, pihak PT MGA Utama Energi melalui Humasnya, Abdul Mahmud, membantah adanya kebocoran. Namun, setelah adanya protes dari warga pada 2 Desember 2024, pihak perusahaan akhirnya mengakui kejadian tersebut dan meminta agar informasi ini tidak dipublikasikan.
Kejadian ini mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk Kepala Pengawasan Mercu Sosial, Mas Adi, yang menegaskan bahwa pembuangan limbah harus mematuhi regulasi yang berlaku. “Ada aturan yang jelas mengenai pembuangan limbah, seperti Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor 12 Tahun 2018 serta Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,” ujarnya.
Selain regulasi nasional, ada pula aturan internasional seperti Marpol 73/78 (International Convention for the Prevention of Pollution from Ships) yang melarang pembuangan limbah ke laut tanpa izin. Pelanggaran terhadap aturan ini bisa berujung pada sanksi pidana, termasuk denda dan hukuman penjara.
Salah satu Tokoh Masyarakat menyoroti kurangnya sosialisasi dari PT MGA Utama Energi sebelum beroperasi. “Warga Pulau Sepanjang merasa tidak dilibatkan sejak awal, padahal mereka yang paling terdampak. Ini bukan hanya masalah lingkungan, tapi juga menyangkut kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat,” katanya.
Masyarakat Menuntut Transparansi dan Tindakan Tegas
Warga berharap PT MGA Utama Energi bertanggung jawab atas dampak lingkungan yang ditimbulkan. Mereka juga meminta pemerintah daerah dan instansi terkait untuk turun tangan dalam mengatasi masalah ini,. Beberapa warga juga mengatakan akan melakukan aksi tegas kepada PT. MGA jika tidak segera di tangani.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT MGA Utama Energi belum memberikan tanggapan resmi mengenai langkah-langkah yang akan diambil untuk menangani pencemaran lingkungan yang terjadi.
Masyarakat Pulau Sepanjang kini menanti kejelasan dan tindakan nyata untuk memastikan lingkungan mereka tetap terjaga dan aman bagi generasi mendatang.
( AAM /Raul)
0 Komentar