Tulungagung,kompasnusantara.id - Polemik pengusiran seorang wartawan dari situs Jurnal Polri di SMAN 1 Tulungagung terus memanas. Kejadian ini menuai reaksi keras dari kalangan media di Kabupaten Tulungagung, yang merasa terganggu dengan perlakuan petugas keamanan sekolah terhadap salah satu jurnalis saat meliput kegiatan sekolah. ( 12/11/2024 )
Menurut keterangan yang dihimpun pada Selasa (12/11), sejumlah awak media mendatangi sekolah tersebut untuk meminta klarifikasi dari pihak keamanan, Agus, yang bertugas sebagai satpam di SMAN 1 Tulungagung. Saat diwawancarai, Agus menyatakan bahwa tindakannya bukanlah pengusiran, melainkan pelaksanaan tugas berdasarkan instruksi pimpinan sekolah.
"Itu bukan pengusiran, tetapi tugas saya sebagai petugas keamanan. Apa yang saya lakukan sudah sesuai dengan tugas untuk melindungi sekolah atas perintah pimpinan atau kepala sekolah," ujar Agus saat ditemui di halaman sekolah.
Agus menambahkan bahwa klarifikasi lebih lanjut terkait insiden tersebut sebaiknya ditanyakan langsung kepada kepala sekolah yang memberikan instruksi.
"Saya di sini hanya menjalankan tugas sesuai perintah dari pimpinan," tambahnya.
Namun, Bayu, wartawan dari *Jurnal Polri* yang menjadi pihak terlibat dalam insiden ini, merasa dirugikan. Menurutnya, saat ia sedang melakukan wawancara dengan kepala sekolah, tiba-tiba satpam datang dan menyuruhnya pergi dengan kata-kata yang kurang menyenangkan.
"Saat itu saya sedang konfirmasi kepada kepala sekolah terkait kegiatan sekolah. Namun, sebelum konfirmasi selesai, satpam tersebut tiba-tiba berkata kasar dan mengusir saya," ungkap Bayu.
Bayu merasa tindakan ini melanggar hak-haknya sebagai jurnalis dan menghalangi tugasnya sesuai dengan undang-undang yang menjamin kebebasan pers. Ia berencana membawa persoalan ini ke ranah hukum dengan merujuk pada UU Pers No. 40 Tahun 1999 yang melindungi hak-hak wartawan dalam menjalankan tugasnya.
"Saya merasa dirugikan. Kami datang dengan baik untuk konfirmasi, sesuai tugas jurnalistik, tapi malah diusir dengan kata-kata kasar. Kepala sekolah pun masih ada di lokasi saat kejadian ini. Karena itu, saya akan menindaklanjuti ini ke jalur hukum," tegas Bayu.
Hingga berita ini diturunkan, kepala sekolah SMAN 1 Tulungagung, Tosari, belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.
( Mendoza )
0 Komentar