Sumenep - kompasnusantara.id Dermaga Desa Sepanjang di Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, yang baru selesai dibangun tahun 2021 dengan anggaran dana desa sebesar Rp. 849.813.400, kini mengalami kerusakan parah. Proyek dermaga yang berukuran 35 x 4,20 meter dengan kedalaman sekitar 3,20 meter ini dilaporkan rusak meski belum genap 3 tahun sejak selesai di kerjakan .20/07/2024
Menurut informasi dari narasumber, bagian bawah dermaga hanya terdiri dari susunan batu karang dan bambu yang kemudian dicor. Bagian cor tersebut kini sudah mengalami kerusakan signifikan. "Bawahnya hanya susunan batu karang dan atasnya itu bambu, baru di cor yang sekarang sudah rusak itu cornya," ungkap narasumber.
Kepala Pengawasan Mercu Sosial Impact, Myd, saat dikonfirmasi melalui telepon menyatakan bahwa konstruksi dermaga ini mengindikasikan adanya dugaan kuat mark up anggaran. "Kalau konstruksi itu ilmu pasti sangat gampang dihitung. Sekarang tidak usah bicara batu ya, anggap itu semua beton cor. Kalau volumenya 35 x 4,20 x 3,20 itu hanya 470,4m3, dan harga beton maksimal Rp. 1.200.000 tanpa tulangan, berarti biaya dermaga itu hanya menghabiskan anggaran sebesar Rp. 564.480.000 itu Kalau Beton Semua, Sedangkan proyek tersebut dianggarkan senilai Rp. 849.813.400, ini dugaan kuat mark up. Apalagi menurut narasumber tadi bawahnya itu hanya susunan batu karang yang di beli dari masyarakat dengan harga 150.000 per m3, di kasik tulangan bambu sebagai pengikat seperti memasang pondasi batu kali, bukan cor keseluruhan, malah biayanya jauh dibawah harga beton, ini malah menyimpang dari spesifikasi teknis SNI, salah satu yang menyebabkan dermaga tersebut baru seumur jagung sudah rusak berat," ujar Myd.
Ia juga mempertanyakan bagaimana proyek ini bisa lolos dari pengawasan PMD, Inspektorat, dan APH di Kabupaten Sumenep. "Herannya kok bisa lolos dari monitoring PMD dan Inspektorat ya? Dan APH di Kabupaten Sumenep ini dengan adanya laporan informasi media saja, atau pemberitaan ini bisa sebagai dasar untuk menindaklanjuti seharusnya," imbuhnya.
Kerusakan dermaga ini memicu keprihatinan masyarakat setempat dan menuntut adanya tindakan tegas dari pihak berwenang untuk mengusut dugaan penyimpangan anggaran serta memastikan proyek-proyek desa lainnya tidak mengalami masalah serupa di masa mendatang.
( Hendrik Kaperwil Jatim )
0 Komentar