Kediri, Rabu (29/10/2025) – Suasana penuh semangat dan warna tampak di lingkungan MAN 2 Kota Kediri, tempat berlangsungnya Gebyar Gerakan Nasional RA Membatik (GERNASRATIK) sekaligus peringatan Milad IGRA ke-23. Dalam kegiatan istimewa ini, RA Al-Madinah Kota Kediri turut ambil bagian untuk memeriahkan dan menyukseskan acara yang mengusung semangat pelestarian budaya bangsa.
Kegiatan GERNASRATIK ini menjadi ajang untuk menanamkan nilai-nilai budaya kepada anak usia dini melalui kegiatan membatik. Sejak pagi, para guru, siswa, dan orang tua tampak antusias mengikuti setiap rangkaian acara. Suara tawa ceria anak-anak yang belajar menorehkan malam di atas kain menjadi pemandangan yang hangat dan membanggakan.
Ketua IGRA Kota Kediri dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar lomba atau perayaan, tetapi merupakan wujud nyata cinta budaya bangsa yang ditanamkan sejak dini. “Melalui kegiatan membatik, kita mengenalkan kepada anak-anak bahwa batik bukan hanya kain, melainkan warisan budaya yang sarat makna dan identitas bangsa Indonesia,” ujarnya.
Meskipun jumlah lembaga RA di Kota Kediri tidak sebanyak di daerah lain, namun semangat dan solidaritas antar lembaga sangat kuat. IGRA Kota Kediri terus menunjukkan eksistensinya dengan berbagai kegiatan positif yang menumbuhkan kreativitas, memperkuat kolaborasi, dan meningkatkan kompetensi para guru RA.
“IGRA Kota Kediri memang tidak banyak anggotanya, tetapi kami selalu berusaha untuk tetap kompak dan kreatif. Kami ingin menunjukkan bahwa jumlah bukan ukuran utama, tetapi semangat berkarya dan kebersamaan yang menjadi kekuatan,” ungkap salah satu pengurus IGRA.
RA Al-Madinah sebagai salah satu peserta aktif, menampilkan karya batik hasil kolaborasi antara guru dan peserta didik. Anak-anak terlihat bangga memamerkan hasil ciptaannya, meskipun sederhana namun penuh makna. Guru-guru pendamping pun tidak kalah semangat dalam membimbing anak-anak untuk mengenal proses membatik dengan cara yang menyenangkan.
Selain sebagai ajang memperingati Milad IGRA ke-23, kegiatan ini juga menjadi sarana pembelajaran karakter bagi anak-anak. Melalui kegiatan membatik, mereka belajar tentang kesabaran, ketelitian, dan cinta terhadap budaya Indonesia.
Pihak RA Al-Madinah berharap, kegiatan seperti ini dapat terus digelar secara berkelanjutan. “Kami berharap melalui kegiatan GERNASRATIK, anak-anak RA Al-Madinah bisa tumbuh menjadi generasi yang kreatif, cinta budaya, dan bangga terhadap warisan nenek moyang,” ujar salah satu guru pendamping.
Lebih dari sekadar kegiatan seremonial, GERNASRATIK menjadi momentum penting untuk memperkuat peran pendidikan anak usia dini dalam melestarikan budaya. Harapannya, dari tangan-tangan kecil inilah lahir generasi penerus yang akan terus menjaga dan mengembangkan batik sebagai identitas bangsa.
Dengan semangat kebersamaan dan kreativitas yang terus menyala, RA Al-Madinah Kota Kediri berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi masyarakat, orang tua, pemerintah, dan tentunya bagi kemajuan pendidikan anak usia dini di Indonesia. Semoga RA, khususnya di Kota Kediri, senantiasa menjadi yang terdepan dalam menanamkan nilai budaya dan karakter luhur bangsa. Aamiin.
0 Komentar