Enam Nelayan Terdampar di Perairan Sumenep, Berhasil Diselamatkan

 

Sumenep,kompasnusantara.id-27 Maret 2025 – Enam orang nelayan asal Pamekasan ditemukan terdampar di perairan Dusun Nyamplong Ondung, Desa Kalikatak, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep, setelah kapal mereka mengalami kecelakaan laut. Para korban berhasil diselamatkan oleh nelayan setempat dan dalam kondisi selamat meski mengalami trauma.

Peristiwa ini bermula pada Senin, 24 Maret 2025, ketika kapal motor Bintang Sempurna berangkat dari Kalimantan Tengah menuju Pelabuhan Kalianget, Sumenep, dengan membawa muatan kayu gelam sebanyak 220 meter kubik. Namun, pada Selasa pagi, 25 Maret 2025, kapal mengalami kerusakan pada pompa air sebanyak tujuh kali hingga akhirnya tenggelam di sekitar perairan Pulau Giliyang, 23 mil dari bibir pantai.

Para korban, yang terdiri dari enam pria, berusaha bertahan hidup di laut selama dua hari dengan cara mengikat kayu dan galon sebagai alat penyelamat. Setelah terombang-ambing akibat gelombang laut, mereka akhirnya ditemukan oleh nelayan pada Kamis pagi, 27 Maret 2025, sekitar pukul 07.30 WIB.

Nelayan yang menemukan mereka, Jupri (30) dan Danil (33), segera mengevakuasi para korban ke rumah warga setempat, Bapak Mukaid, di Dusun Nyamplong Ondung. Warga yang mengetahui kejadian ini langsung melaporkannya ke Polsek Kangean.

Setelah mendapatkan laporan, petugas Polsek Kangean yang dipimpin oleh Kapolsek Iptu Datun Subagyo bersama empat personel lainnya mendatangi lokasi kejadian. Para korban kemudian dibawa ke Puskesmas Arjasa untuk menjalani observasi medis. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa mereka dalam kondisi sehat, meskipun mengalami trauma akibat kejadian tersebut.

Setelah dilakukan interogasi, diketahui bahwa kapal Bintang Sempurna dikemudikan oleh Moh. Sai (55), dengan lima awak lainnya, yaitu Hosen (53), Ali Wafa (45), Askuryadi (46), Johari (25), dan Adnan (60). Kapal tersebut mengangkut kayu milik Rusdi, warga Desa Waru, Kecamatan Waru, Pamekasan.

Selanjutnya, kasus ini ditangani oleh Basarnas Kabupaten Sumenep untuk proses lebih lanjut.

1.Mendatangi lokasi kejadian dan mencatat keterangan saksi.

2.Melakukan observasi medis terhadap korban.

 3.Menyerahkan kasus ini kepada Basarnas Kabupaten Sumenep.

4.Mendokumentasikan dan melaporkan kejadian kepada pimpinan.

Dengan kejadian ini, masyarakat, terutama nelayan, diimbau untuk selalu mengecek kondisi kapal sebelum berlayar guna menghindari insiden serupa.

(As papagaul)

Posting Komentar

0 Komentar