Proyek P3-TGAI di Desa Daramista Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi dan Jadi Ladang Korupsi

Sumenep, Kompasnusantara.id – Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Desa Daramista, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, kini justru menjadi sorotan. Proyek tersebut diduga tidak dikerjakan sesuai spesifikasi teknis dan berubah menjadi ajang korupsi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.07/01/2025

Berdasarkan informasi yang dihimpun, proyek yang seharusnya dikerjakan dengan cermat justru terlihat dikerjakan asal-asalan. Pengerjaan yang tergesa-gesa menghasilkan bangunan irigasi dengan kualitas buruk, bahkan beberapa bagian bangunan sudah mulai mengalami kerusakan meski baru selesai dikerjakan.


“Bangunannya cepat rusak karena pasangan batunya hanya ditata seadanya. Setelah itu baru diplester rapi supaya tampak bagus dari luar. Ini jelas mengelabui pengawasan,” ungkap seorang warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya, sebut saja Bahri.


Menurut Bahri, pengerjaan proyek ini lebih mementingkan tampilan luar daripada kualitas struktur sebenarnya. Ia menyebut cara kerja ini seperti “sulap” yang hanya bertujuan menyelesaikan proyek tanpa memikirkan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.


“Kita semua tahu ini tidak benar. Kerjanya asal-asalan, tapi ditutupi supaya terlihat rapi. Padahal masyarakat yang dirugikan,” tambah Bahri dengan nada kesal.


Ketika ditanya siapa pelaksana proyek ini, warga mengaku tidak mengetahui secara pasti. “Saya tidak tahu siapa yang bertanggung jawab atas pekerjaan ini,” kata salah satu warga lainnya.


Selain Desa Daramista, kasus serupa juga dilaporkan terjadi di desa-desa lain di wilayah Kecamatan Lenteng. Hal ini menunjukkan adanya dugaan penyimpangan yang bersifat sistemik dalam pelaksanaan program pembangunan tersebut.


Banyak pihak menduga bahwa proyek ini lebih mengutamakan keuntungan pribadi daripada kualitas pekerjaan yang seharusnya sesuai spesifikasi. Akibatnya, masyarakat yang seharusnya menerima manfaat justru dirugikan.


“Kami menduga ada unsur korupsi dalam pelaksanaan proyek ini. Harusnya ini untuk masyarakat, tapi malah seperti dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi,” ujar seorang warga lainnya.


Masyarakat setempat berharap agar pihak berwenang segera turun tangan untuk menyelidiki dugaan korupsi ini. Mereka juga meminta transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan program P3-TGAI agar kejadian serupa tidak terulang.


“Kami ingin aparat segera menyelidiki kasus ini. Kalau terbukti ada korupsi, berikan sanksi tegas kepada para pelakunya. Jangan sampai ini terus-menerus terjadi,” tegas Bahri.


Saat ini, warga menunggu langkah nyata dari pihak berwenang untuk memastikan keadilan dan kualitas pembangunan yang sesuai dengan harapan masyarakat.


(H. Yadi)

Posting Komentar

0 Komentar