Kisah Cinta yang Teruji oleh Waktu dan Takdir

 


Foto Adi dan Iva

### Awal Perkenalan 


Adi adalah seorang pemuda desa yang lahir dan dibesarkan di Baban, Gapura, Sumenep, Madura. Sejak kecil, ia dikenal sebagai anak yang cerdas, rajin, dan penuh semangat. Meski hidup dalam kesederhanaan, Adi selalu bermimpi lebih besar dari apa yang tampak di sekitarnya. Cinta adalah salah satu mimpi itu, dan ia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat Iva, seorang gadis cantik berdarah Arab yang tinggal di Pajagalan, Sumenep.


Tahun 1999, ketika mereka masih duduk di bangku SMA, pertemuan pertama mereka terjadi. Iva, dengan jilbab indah yang selalu dikenakannya, sering melintas di depan Adi setiap pagi sebelum sekolah. Adi yang selalu menunggu di depan gerbang sekolah merasakan sesuatu yang berbeda saat melihat senyum Iva. Meskipun berasal dari keluarga yang lebih terhormat dan berbeda status sosial, Iva tak lama kemudian mulai tertarik pada Adi yang penuh perhatian dan baik hati. Mereka mulai berteman, saling bertukar cerita dan catatan kecil di sela-sela jam pelajaran. Cinta mereka tumbuh perlahan, namun begitu kuat.


### Ujian Pertama: Perpisahan 


Tahun 2000, Adi lulus lebih dulu. Sementara Iva masih duduk di kelas tiga SMA. Dalam kesedihan perpisahan, Adi memutuskan untuk merantau ke Bali demi mencari pekerjaan dan memperbaiki masa depannya. Meski berat, Adi yakin ia bisa membangun kehidupan yang lebih baik, untuk dirinya dan Iva. Setiap malam, di Bali, ia merindukan Iva. Kenangan tentang senyum dan tawa Iva selalu hadir dalam setiap langkahnya. Adi bekerja sebagai buruh di sebuah perusahaan pembuatan gazebo dengan sistem knockdown. Pekerjaan itu sangat berat, tetapi ia bertahan demi bisa kembali ke Madura, melamar Iva, dan memulai hidup bersama.


Namun, rindu yang membelenggu hatinya tak bisa diabaikan. Suatu hari, Adi mengambil keputusan besar. Ia meninggalkan pekerjaannya di Bali dan kembali ke Madura. Cinta kepada Iva terlalu besar untuk ia abaikan.


### Bersatu Kembali, Namun Penuh Rintangan.


Kembalinya Adi ke Madura membawa kebahagiaan, namun juga tantangan baru. Hubungan mereka semakin dekat, tetapi Iva yang mulai terpengaruh oleh Adi sering bolos sekolah. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, melarikan diri dari dunia luar yang penuh tekanan. Akhirnya, pihak sekolah mengetahui dan Iva dikeluarkan. Keluarga Iva sangat marah dan kecewa, terutama karena mereka menganggap Adi tidak layak untuk Iva yang berasal dari keluarga terpandang. Sebagai keturunan Syarifah, keluarga Iva menginginkan calon suami yang memiliki status sosial yang sebanding.


Meski demikian, Adi tetap memutuskan untuk melamar Iva. Namun, lamaran itu ditolak mentah-mentah oleh keluarga Iva. Iva, yang merasa tidak bisa hidup tanpa Adi, kemudian mengambil langkah nekat. Ia kabur dari rumah dan pergi ke rumah Adi. Ini bukan sekali, tetapi tiga kali. Setiap kali dijemput oleh keluarganya, Iva selalu kembali ke Adi, seolah ada kekuatan tak terlihat yang mengikat mereka berdua.


### Menikah Tanpa Restu 


Melihat keteguhan cinta mereka, akhirnya Iva dan Adi menikah secara sederhana di KUA. Meski tanpa restu keluarga besar Iva, mereka merasa bahagia. Kehidupan mereka di Madura berlangsung penuh perjuangan. Mereka menghadapi banyak kesulitan, tetapi cinta mereka tetap kuat. Tidak lama setelah menikah, anak pertama mereka, Dillah, lahir. Kehidupan mereka semakin berwarna dengan kehadiran sang buah hati.


### Merantau Kembali: Perubahan dan Godaan 


Setelah beberapa tahun menjalani kehidupan di Madura, Adi memutuskan untuk merantau lagi, kali ini bersama istri dan anaknya, untuk mencari penghidupan yang lebih baik di Bali. Di Bali, Adi bekerja keras, dimulai sebagai buruh kasar, namun perlahan ia mendapatkan kepercayaan dari perusahaan dan naik pangkat menjadi karyawan tetap. Bahkan, ia berhasil menjadi seorang akuntan di perusahaan tersebut.


Namun, kesuksesan membawa godaan. Kehidupan kota yang penuh kemewahan dan kenikmatan materi mulai mengubah Adi. Ia mulai sering pulang larut malam, mabuk, dan menjalin hubungan gelap dengan seorang perempuan bernama Sylly, seorang wanita Cina dari Malang. Iva yang mulai curiga akhirnya mengetahui tentang perselingkuhan tersebut, dan itu menghancurkan hatinya. Saat itu, Iva tengah mengandung anak kedua mereka, namun rasa sakit dan kecewa membuatnya memutuskan untuk kembali ke Madura.


### Kembali ke Madura: Kegelapan yang Menghantui 


Adi, yang merasa bersalah dan tak bisa lagi menahan dirinya, memutuskan untuk meninggalkan Bali dan kembali ke Madura. Anak kedua mereka, seorang bayi perempuan yang diberi nama Nazua Reyfa Labibah, lahir dengan selamat. Namun, meskipun kembali ke kampung halaman, kehidupan mereka tidak serta-merta membaik. Adi sempat bekerja serabutan, dari kuli bangunan hingga buruh sawah, hingga akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bekerja di perusahaan kontraktor milik kerabatnya. Dengan kerja keras dan kepercayaan yang diberikan, Adi perlahan-lahan kembali meraih kesuksesan dan bahkan memegang proyek-proyek besar di Sumenep.


### Kembali Terjatuh:Kehidupan Poligami 


Namun, godaan kembali datang. Di tengah kesuksesan, Adi bertemu dengan seorang janda bernama Tutik Maulida saat mengerjakan proyek di Tulungagung. Hubungan mereka berkembang menjadi poligami, yang semakin memperburuk keadaan rumah tangga Adi dan Iva. Pertengkaran semakin sering terjadi, hingga pada akhirnya Iva merasa tidak bisa lagi menahan luka dan memilih untuk bercerai. Keputusan itu membuat Adi merasa hancur.


### Keterpurukan dan Kesadaran  

Setelah perceraian, 


Adi merasakan kehancuran dalam hidupnya. Karirnya runtuh, usahanya hancur, dan ia merasa kosong tanpa Iva. Selama lima tahun setelah perceraian, hidupnya penuh dengan kekacauan. Ia terjerumus dalam narkoba dan kehidupan yang penuh penderitaan. Namun, di titik terendah hidupnya, Adi mengalami sebuah mukjizat. Ia tersadar bahwa cinta sejatinya terhadap Iva tidak pernah hilang. Kata-kata yang selalu terngiang di benaknya adalah, *"Kamu adalah wanita yang pernah kuikhlaskan, tapi tetap kudoakan. Kamu adalah wanita yang mengajarkanku bahwa mencintai tak harus memiliki."*


### Bangkit dari Keterpurukan  


Perlahan-lahan, Adi bangkit dari keterpurukannya. Meskipun sudah terpisah dari Iva, ia mulai menemukan kedamaian dalam dirinya. Ia belajar untuk mengikhlaskan dan mendoakan kebahagiaan Iva, meskipun mereka tidak bersama lagi. Adi menyadari bahwa cinta sejati tidak selalu harus berakhir dengan bersama. Cinta bisa tetap ada dalam doa dan pengorbanan, meskipun kadang-kadang pengorbanan itu membawa perpisahan yang menyakitkan.


### Kesimpulan  


Kisah Adi dan Iva adalah kisah cinta yang penuh dengan lika-liku kehidupan. Dari pertemuan pertama yang penuh harapan, hingga perjalanan penuh cobaan yang membawa mereka pada perpisahan, kisah ini mengajarkan bahwa cinta sejati tidak selalu berarti bersama. Terkadang, mencintai berarti membiarkan orang yang kita cintai bebas, meskipun itu menyakitkan. Dan meskipun jalan mereka berpisah, cinta Adi kepada Iva tetap abadi dalam hatinya, sebagai kenangan yang mengajarkannya bahwa mencintai adalah memberi, bahkan ketika kita tidak bisa memilikinya.


( Redaksi )

Posting Komentar

0 Komentar