Tulungagung – kompasnusantara id Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung, Maryoto Bhirowo dan Didik Girnoto Yekti, menyampaikan apresiasinya terhadap terbentuknya juru bicara (jubir) muda dari partai pengusung untuk Pilkada Tulungagung 2024. Langkah ini dinilai sebagai respons positif terhadap keinginan anak muda agar lebih dilibatkan dalam proses politik dan pemerintahan.30/09/2024
Maryoto Bhirowo menegaskan bahwa keterlibatan anak muda dalam politik tidak boleh dipandang hanya sebagai lumbung suara atau objek politik. Menurutnya, anak muda merupakan subjek politik yang sangat penting untuk dilibatkan secara aktif, tidak hanya dalam kampanye, tetapi juga dalam pemerintahan ke depannya. Ia pun menawarkan berbagai gagasan terkait dunia pendidikan dan mengajak anak muda untuk berkolaborasi dalam proses pembangunan di Tulungagung.
"Kami tidak ingin anak muda hanya menjadi objek politik. Anak muda harus didengar, karena mereka adalah bagian penting dari proses politik dan pembangunan. Dalam kampanye ini, kami mengajak anak muda untuk berkolaborasi dan turut serta dalam pemerintahan ke depannya," ujar Maryoto saat diwawancarai.
Selain itu, Maryoto juga mengajak anak muda untuk memilih berdasarkan suara hati mereka. Ia berharap mereka dapat mempertimbangkan masa depan Tulungagung, yang menurutnya membutuhkan kesinambungan pembangunan selama lima tahun ke depan.
“Pada Pilkada tahun 2024 ini, anak muda diberi ruang kebebasan. Bahkan, kami sebagai calon pemimpin mendengarkan apa yang diinginkan oleh mereka. Salah satu contohnya, Paslon 03 mengadakan berbagai kompetisi bagi anak muda, baik di bidang olahraga maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kami ingin anak-anak muda menjadi bagian dari solusi, bukan menjadi beban di masa depan,” imbuh Maryoto.
Dalam acara tersebut, partai pengusung Paslon Mardinoto secara resmi menunjuk sembilan jubir muda, empat di antaranya adalah legislator muda lintas partai politik di Tulungagung. Mereka adalah Rijal A’bdulloh dari PAN, Dio Jordy Alvian dan Yudha Sawung Permadi dari PDI Perjuangan, serta Risky Ranisa Nur’atma dari Partai Nasdem.
Pembentukan jubir muda ini merupakan langkah konkret dari partai pengusung untuk merespons kegelisahan anak muda yang semakin apatis terhadap politik. Dengan adanya juru bicara dari kalangan muda, diharapkan komunikasi antara calon pemimpin dan generasi muda dapat berjalan lebih efektif.
“Ini adalah bukti nyata bahwa anak muda bukan hanya menjadi objek dalam politik, tetapi juga dilibatkan secara langsung dalam prosesnya. Kami harap hal ini dapat menjadi titik awal bagi perubahan dan keterlibatan lebih luas dari generasi muda,” pungkas Maryoto.
( Red )
0 Komentar