Sumenep,kompasnusantara.id,20 Maret 2025 – Sebuah kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Sumenep-Pamekasan, tepatnya di Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, pada Kamis (20/3) sekitar pukul 15.40 WIB. Insiden ini melibatkan sebuah bus yang tidak diketahui identitasnya dengan dua sepeda motor, yaitu Honda Scoopy bernopol M 5120 XC dan Honda Beat bernopol M 5915 BQ.
Menurut informasi yang dihimpun, Honda Scoopy dikendarai oleh Nindawi (54), seorang dosen Poltera Sampang, warga Jalan Wachid Hasyim, Sumenep. Sementara itu, Honda Beat dikendarai oleh Hulwan Wildan (16), seorang pelajar MA An Najah asal Dusun Rengperreng, Desa Karduluk.
Berdasarkan kronologi kejadian, kecelakaan bermula saat Nindawi yang mengendarai Honda Scoopy melaju dari arah barat ke timur dengan kecepatan sedang. Di belakangnya, Hulwan Wildan yang mengendarai Honda Beat juga melaju dengan kecepatan yang sama. Ketika sampai di lokasi kejadian, Nindawi melihat sebuah bus dari arah timur ke barat yang melaju terlalu ke kanan. Untuk menghindari tabrakan, Nindawi menepi ke bahu jalan sebelah kiri.
Namun nahas, Hulwan Wildan yang berada di belakangnya tidak dapat mengendalikan sepeda motornya hingga menabrak Honda Scoopy milik Nindawi. Akibat benturan itu, Hulwan Wildan terjatuh ke badan jalan dan terlindas oleh bus yang tidak diketahui identitasnya.
Akibat kejadian tersebut, Hulwan Wildan meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara itu, kedua sepeda motor mengalami kerusakan dengan tafsir kerugian sekitar Rp 2 juta.
Seorang saksi mata, Sahrul (25), warga Desa Karduluk, membenarkan bahwa kecelakaan terjadi begitu cepat. "Bus itu melaju terlalu ke kanan, mungkin Nindawi menghindar karena takut bertabrakan. Sayangnya, pengendara di belakangnya tidak bisa menghindar," ujarnya.
Hingga saat ini, identitas bus yang terlibat dalam kecelakaan masih belum diketahui. Pihak berwenang diharapkan segera melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menemukan keberadaan bus tersebut dan mengungkap penyebab pasti kecelakaan.
(As papagaul)
0 Komentar