Sumenep, Kompas Nusantara.id – Penjabat (Pj) Kepala Desa Pamolokan, Ahmad Sayadi, bersama perangkat desanya mengungkapkan keresahan atas pemberitaan oleh salah satu media lokal yang menyebutkan bahwa dirinya dan perangkat desa tidak hadir di balai desa selama jam kerja. Berita tersebut diterbitkan pada Rabu, 25 November 2024, dan dinilai tidak akurat serta tidak sesuai fakta di lapangan. 26/11/24
Dalam klarifikasinya kepada Kompas Nusantara.id, Ahmad Sayadi menjelaskan bahwa balai desa tetap beroperasi sesuai dengan jadwal resmi, yaitu mulai pukul 08.00 hingga 15.30 WIB. Selama jam istirahat pukul 12.00 hingga 13.00, balai desa juga tetap buka dan diisi oleh aparat yang bertugas secara bergantian.
“Ketika wartawan datang Sekitar Pukul 12.00 WIB, balai desa tidak kosong. Masih ada dua aparat yang piket, sementara saya dan beberapa lainnya sedang istirahat untuk sholat dan makan siang. Jam satu kami sudah kembali melanjutkan pelayanan,” ujar Ahmad Sayadi. Ia menambahkan, dalam situasi tertentu, balai desa juga menggunakan sistem shift untuk menjaga pelayanan tetap berjalan tanpa mengganggu aktivitas istirahat petugas.
Sebagai seorang ASN yang juga bertugas di Kecamatan Kota, Sayadi menyampaikan bahwa dirinya memiliki tanggung jawab yang besar, baik di desa maupun di kecamatan. “Saya menjalankan dua tugas sekaligus, masak tidak boleh istirahat? Namun demikian, pelayanan kepada masyarakat tetap kami prioritaskan sesuai SOP,” jelasnya.
Sekretaris Desa Pamolokan juga turut memberikan tanggapan terkait pemberitaan tersebut. Menurutnya, berita itu sangat mengganggu karena tidak mencerminkan fakta dan terkesan arogan. “Jam 12.00 itu kan waktu istirahat. Namun, kami tetap melayani masyarakat, bahkan tidak jarang kami bekerja di luar jam kantor. Kami siap melayani 24 jam, baik di balai desa maupun di rumah,” ujarnya.
Pujian terhadap kinerja Pj Kades Ahmad Sayadi juga disampaikan oleh beberapa warga Desa Pamolokan. Salah satu warga, yang berinisial A, menyebut bahwa pelayanan dari kepala desa sangat baik dan bahkan melampaui jam kerja formal. “Pak Sayadi sering membantu warga di luar jam kerja, termasuk malam hari. Berita itu menurut saya tidak benar dan tidak berdasar,” ujar A.
Ahmad Sayadi berharap agar ke depan media dapat lebih berimbang dan memahami kode etik jurnalistik dalam menyampaikan berita, terutama yang menyangkut pelayanan publik. “Kami tidak anti kritik, tapi beritakanlah fakta sesuai keadaan sebenarnya. Pelayanan masyarakat tetap menjadi prioritas kami di Desa Pamolokan,” tutupnya.
( Asis )
0 Komentar