Tradisi *Turun Tanah*, yang kental di masyarakat Sumenep, merupakan salah satu ritual penting yang menandai fase awal kehidupan seorang anak saat pertama kali diperkenalkan dengan dunia luar. Dalam acara tersebut, Maulana yang sedang duduk dikelilingi oleh berbagai perlengkapan seperti buku, pulpen, kaca hias, sisir, dan baju. Salah satu perlengkapan tersebut kemudian dipilih oleh Maulana, yang dipercaya sebagai simbol minat atau kesukaannya di masa depan.
Acara yang digelar di kediaman keluarga Rosy dan Didin ini semakin hangat dengan kehadiran rekan-rekan dari Kompas Nusantara, termasuk Kabiro Sumenep, Asmuni, yang turut meramaikan suasana. Selain itu, para tamu undangan juga disuguhi hidangan khas berupa bubur merah, yang menjadi bagian dari ritual dalam tradisi ini.
"Kami sangat bersyukur bisa menggelar acara ini dan berterima kasih kepada keluarga serta kerabat yang telah hadir. Semoga Maulana kelak menjadi anak yang berbakti dan sukses dalam kehidupannya," ungkap Rosy dengan penuh haru.
Acara berlangsung dengan lancar dan penuh kebersamaan, di mana semua yang hadir turut memberikan doa dan harapan terbaik bagi Maulana. Dengan selesainya tradisi *Turun Tanah*, diharapkan Maulana dapat tumbuh menjadi anak yang berbakti kepada orang tua dan sukses di masa depan.
Disunting oleh: Tim Redaksi Kompas Nusantara
0 Komentar