Sumenep - Kompasnusantara.id Di tengah hiruk pikuk perayaan kelulusan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsoyudo, dengan gelar Doktor Ilmu Sosial cumlaude-nya, terselip kisah pilu yang tak banyak diketahui. Di balik senyum sumringah dan kebahagiaan terpancar, tersimpan luka mendalam yang mengiringi perjuangannya.13/7/2024
Bupati Fauzi, akrab disapa Cak Fauzi, tak pernah melupakan kenangan pahit masa kecilnya. Di saat anak-anak lain riang bermain, ia harus berjibaku membantu orang tua demi kelangsungan hidup. Tekadnya untuk menggapai pendidikan tinggi tak pernah padam, meski rintangan menghadang.
Di tengah kesibukannya sebagai Bupati, ia menyempatkan diri untuk kuliah S3. Tak jarang, kesibukannya mengurus rakyat membuatnya harus menunda skripsinya. Rasa lelah dan penat sering kali melanda, namun tekadnya untuk membangun Sumenep lebih baik selalu membakar semangatnya.
Di balik kesuksesannya, Cak Fauzi menyimpan luka mendalam. Ia harus merelakan waktu bersama keluarga demi mengejar mimpinya. Tak jarang, momen-momen penting bersama keluarga harus ia lewatkan demi menyelesaikan studinya. Air mata dukacita sering kali menemaninya di malam-malam sunyi.
Namun, semua pengorbanan dan air mata itu terbayarkan dengan manisnya gelar Doktor cumlaude yang diraihnya. Raihan ini menjadi bukti dedikasi dan semangatnya yang luar biasa, tak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk rakyat Sumenep.
Perjalanan Bupati Fauzi ini menjadi pengingat bahwa di balik kesuksesan, selalu ada perjuangan dan pengorbanan yang tak ternilai. Dedikasi dan semangatnya yang tinggi patut menjadi inspirasi bagi kita semua untuk pantang menyerah dalam meraih mimpi, meskipun rintangan dan air mata mengiringi perjalanan.
(A S M U N I - PG )
0 Komentar